Fakta Absurb Pejudi Online
Pixabay.com |
Ciluk Ba! Aku Patuan Carang blog kali ini mengulas tentang fakta absurb pejudi online ketika di warnet.
Jujur, aku paling risih jika bersebelahan dengan tukang judi. Walaupun risih, tak jarang juga aku berasa untung di dekat mereka. Kalau dipersentasikan, 80% risih, 20% senang. Gak tau alasan pastinya tapi emang gak senang aja.
Lagipula aku heran aja, kok banyak sih orang yang doyan judi. Menurut aku, selagi kamu bukan bandarnya, kamu bakal jatuh terus. Mereka hanya untung di awal saja, selanjutnya sampai seterusnya kalah (80% kalah-20% menang.
Buat aku sendiri, aku adalah orang yang gak percaya judi, orang bisa kaya dari judi, itu pun hanya beberapa persen (aku belum pernah menyaksikan kalau yang satu ini, tapi untuk yang bangkrut atau sampai ngutang sudah berapa kali aku saksikan.)
Kenapa aku tidak percaya judi?
Gak perlu jawaban yang lebih spesifik, dari banyak artikel yang aku baca, banyak miliarder yang butuh waktu beberapa tahun bahkan puluhan tahun menjadi kaya raya dan sukses.
Ah sudahlah, aku gak bahas soal miliarder saat ini, karena kamu bisa baca kisah mereka dari beberapa sumber. Tapi kalau untuk membaca artikel absurb dan nyeleneh, aku jadi salah satu dari sedikit orang yang mau membahas ini.
Lah tadi miliarder, sekarang artikel. Ah sudahlah daripada nyasar, langsung saja ke pembahasan aja, ya.
Berikut ini adalah beberapa fakta absurb pejudi online yang sering aku temuidi warnet:
1. Jarang mandi.
Ya, meraka itu jarang mandi. Selain jarang mandi, mereka tu sering pakai baju yang itu-itu saja. Padahal gak mandi sehari saja sudah kegerahan apalagi kalau gak mandi berhari-hari.
2. Gaji habis dalam hitungan jam.
Aku kasihan buat badan mereka yang udah kerja capek-capek, eh habisnya malah ke judi. Aku masih ingat betul, tahun lalu seorang teman yang aku kenal begitu-gitu saja, dia kerja kuli bangunan selama satu minggu bergaji rp. 500.000 (helper kuli bangunan, 5 hari kerja) pergi ke warnet main judi. Entah karena minimnya pengetahuan, hanya dalam waktu 40 menit uangnya habis rp. 400.000. Aku yang saat Itu berada di warnet kaget plus kasihan. Walaupun gak berhubungan, di lingkungan sekitar, dia dikenal sebagai anak yang baik.
Loh, kok anak? Iya dia masih muda, mungkin kelahiran tahun 1999 atau tahun 2000.
Eh bukannya jera, sekarang ia masih sering main judi. Pernah kulihat dia membawa koin di kantong celana sambil membunyi-bunyikan koin tersebut.
Kebetulan aku saat itu duduk di depan warnet bersama seorang taman, dia lewat sambil membunyi-bunyikan oin tadi. Teman di sebelah celetuh ke aku "apa gak malu dia bawa uang receh sebanyak itu." aku kasih tau aja ke dia itu bukan uang receh, jangankan membunyikan uang receh, membawa recehan saja pasti dia gengsi. "sok tau kau. Apalah coba kalau bukan uang receh?". Aku jawab saja itu koin dindong.
Untuk memastikan perdebatan ini, akhirnya kami sepakaata untuk memanggil dia, belum lagi kami bertanya eh dia malah ngomong ke aku "Tuan, bisa tukar koin di warung di dekat rumah mu itu?". "ya mana aku tau, aku kesitu cuma beli mie aja( atau keperluan dapur)" jawabku. Dari artikel sebelumnya udah aku kasih tentang warung ini, jadi aku sering ke warung ini belanja, sembari menunggu aku melihat keadaan sekitar yang mana di warung tersebut banyak orang yang bermain judi. Kalau kalian bertanya apakah aku pandai dalam hal ini, aku gak tau dan gak mau tau sama sekali.
Oh iya, sebenarnya tidak terlalu sulit menebak seseorang. Cukup kita tau kebiasaannya saja, apalagi jalan pikirannya. Soalnya banyak pemikiran orang sama satu sama lain, itu terjadi karena pernah melakukan sesuatu yang sama atau dilakukan bersama.
Makany di blog ini aku membahas apa saja yang sudah pernah dirasakan oleh banyak orang.
Ah, kan. Nyasar lagi, tentang si teman tadi, sampai sekarang pun dia masih doyan judi. Tapi belakangan ia lebih fokus ke judi offline. Sangking cintanya ke judi, banyak orang warnet menceritakan dia rela yang hidup hancur demi judi.
3. Kertas dan pena.
Sering sekali ia membawa kertas yang berisi angka-angka. Dari mana aku tahu? Aku tau karena aku main di sampingnya. Dia bawa kereta tapi gak baw pena. Jadi, dia pinjam tu pena operator warnet. Yang mana aku gak tau tu pena di kembalikan apa kagak. Tapi satu hal yang aku ketahui, besoknya itu operator warnet pakai pena lain. Nah, buat yang bertanya tantangan pena gunanya untuk apa di warnet? kebetulan tu warnet juga buka Pangkalan gas, jadi tu pena dipakai buat tanda tangan customer lpg. Eh, btw. Selama aku main warnet, aku banyak loh melihat masyarakat mampu beli gas melon.
4. Keliling warnet.
Nah, biasanya ni pelaku judi online keliling dari satu warnet ke warnet lainnya, ini terjadi karena:
Gak mau bayar hutang.
Iya nih, gak bayar hutang. Ngakunya deposit eh malah gak kembali. Oh ya kalau udah begini, kemungkinan besar dia tidak kembali atau bahkan hilang tanpa jejak.
Yang parahnya lgi, kalau kalah dan ditagih uang billing tu orang ngotot bilang udah bayar padahal mah belum bayar.
Mau lebih parahnya lgi?
Dia pinjam motor orang yang mana katanya mau deposit eh malah mengadakan motor dan gak kembali lagi. Jadi jika di lingkungan warnet mu ada tukang judi yang ingin pinjam motor, jangan kasih atau paling tidak kamu harus ikut menemaninya. Takutnya tu motor bakal dibawa dia entah kemana karena sudah kalah, lalu dijual.
5. Menyuruh yang lain diam.
Emang bangke ni orang. Menyuruh yang lain diam padahal dia dari tadi gak bisa diam, malahan dari tadi dia dengerin dj indo. Mungkin efek kalah kali, ye.
6. Klik-klik doang.
Iya, mereka main 4 jam cuma klik-klik doang. Apa kagak bosan tu orang?
Nah itu tadi fakta absurb pejudi online level 1. Jadi pejudi online ada 2,dan di level 2 ini bakal lebih spesifik lagi tentang pejudi online.
Oke cekidot, berikut ini adalah beberapa fakta pejudi online level 2 di warnet:
7. Pemanasan.
Nah, pemanasan yang dimaksud disini bukan pemanasan plahraga, ye. Tapi yang lain. Yang mana itu sangat dilarang, apa itu?
Pemanasan yang dimaksud adalah nonton BF dulu. Udah judi, nonton bokep juga, udahlah neraka jahanam waiting for you.
8. Gaya khas.
Gaya khas dari pejudi online disini adalah memakai topi, muka kusam, bahawa tas kecil yang mana isinya adalah hp Nokia lama, ancis, dan rokok.
9. Main di pojokan.
Biasanya mereka tu main di pojokan. Oh iya, jangan lupa bahwa mereka tu kalau main tu monitor dikesampingkan dan aku gak sukanya lagi tu orang kalau lagi disamping ku merokok debu rokok nya beterbangan, padahal mah tu warnet udah menyediakan asbak di meja eh tu orang rokkonya juga diletakkan di keyboard. Alhasil keyboard gosoong karena rokok.
Berikut ini Tanda-tanda kekalahan mereka.
10. Ekspresi wajah
Gak perlu ditanya dah apakah tu orang menang apa lagi kalah (lagi), biasanya bakal kelihatan dari raut wajahnya. Kalau raut wajahnya sedih, udah pasti kalah. Ada ni yang lucu, wajah udah senang eh malah kena tipu Web palsu. Mampus! Saya suka! saya suka!
11. Posisi kaki.
Dari posisi kaki pun kita bisa tau apakah dia lagi menang atau kalah. Biasanya pajudi online yang lagi menang tu kakinya bakalan naik diatas meja, dan kalau lagi kalah, kakinya berada di bawah meja sambil digoyang-goyangkan.
12. Pengaruh ke perangkat keras lainnya.
Pejudi online kalau kalah tu mukanya udah level akut, misalnya ni ye tu keyboard dipukul dia, mouse dibanting, atau bukan tidak mungkin kalau
Deposit.
Nah, ini 30% bagian yang aku senang.
1. Auto kenyang.
Kalau menang, tu babu pejudi online Auto kenyang, yang lain dibayarin minuman, disuruh beli nasgor dan es teh kembalian sama kita, dan bensin diisiin.
Walaupun agak nyasar, taruhan bola itu termasuk judi atau tidak, sih?
DM ke @patuancarang jika ingin dibuatkan artikel sesuai topik permintaan mu.
See you.
Akhir kata ku ucapkan Ciluk Bye-Bye!