Yang punya muka jelek sini kumpul. Pernah merasakan ini kan?
Pixabay.com |
Memiliki tampilan wajah yang menawan ternyata bisa mempermudah mencapai sesuatu dalam kehidupan, lho. Bahkan perlakuan orang-orang kepadamu pun sangat mudah wel
come dan tidak sungkan juga mau membantu mu.
Tidak percaya? coba lihat orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan konsumen, bagaimana timpilan wajahnya? tidak cuma pekerjaan, dalam hal mencari jodoh pun tidak terlalu sulit.
Pernyataan diatas terlalu serius, ya. Jadi gak seru. Bagaimana kalau diulang dari awal.
Memiliki tampilan wajah yang menawan ternyata bisa mempermudah mencapai sesuatu dalam kehidupan, lho. Bahkan perlakuan orang-orang kepadamu pun sangat welcome dan tidak sungkan juga mau membantu mu.
Tidak percaya? coba lihat orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan konsumen, bagaimana timpilan wajahnya? tidak cuma pekerjaan, dalam hal mencari jodoh pun tidak terlalu sulit.
Ya gak gitu juga, sih. Sebagai mantan orang ganteng, kali ini aku gak ingin membahas orang cakep. Daripada aku membahas orang-orang berwajah cakep, mending membahas muka jelek.
Berikut ini adalah derita-derita yang sering atau pernah dialami oleh orang-orang yang memiliki wajah jelek (termasuk aku dan para pembaca)
1. Kurang dianggap keberadaannya.
Dia ada tapi seperti tidak ada. Ngerti gak sih maksudnya? sama aku juga gak ngerti.
Sama seperti anggota dewan di dalam negeri dongeng, ketika kita bersuara, suara kita itu tidak ditanggapi atau tidak direspon. Pada akhirnya kita hanya bisa terdiam muak menyaksikan para dewan-dewan. Akh makin gak ngerti ya.
Oke aku kasih contoh nyatanya, ketika kita kirim pesan ke grup whatsapp, Apa yang akan terjadi? mereka hanya read saja, sangat jarang menanggapi. Padahal kita kan kita mengirim pesan chat hanya ingin menanyakan ada tugas atau tidak, kalau ada tugas mana yang dikerjakan.
Jenuh karena tidak dibalas, akhirnya jadi pembaca pesan orang lain, menyimak percakapan yang mereka buat. Namun tetap ada bagian yang menyenangkan hati, yaitu di chat terakhir yang tak ada tanggapan, dan pada selanjutnya yang terjadi orang tersebut pun jadi sider (silent reader) juga, lalu bertambah, bertambah, dan bertambah lagi tu sider, bahkan ada yang sampai keluar grup.
Heran kenapa grup semakin sepi akhirnya stalk profil mereka satu satu akhirnya menyimpulkan sesuatu, bahwa kadar kecakapan semua anggota grup menurun drastis. Wqwqwq
Eh tapi ini bukan bohong, ya. Aku ingat betul beberapa tahun yang silam, aku bersama 2 temanku chat grup bahkan menyamperin teman-teman hendak, mengajak reuni, ternyata eh ternyata hanya sedikit yang menanggapi dan yang datang lebih sedikit dari yang diharapkan. Setahun berselang, beberapa perempuan mengajak reuni. Eh tu grup malah ramai dan yang datang pun sangat ramai. Wow.
Baca juga: Dilema orang yang memiliki wajah judes sering dikatain sombong
2. Disuruh mandi padahal baru selesai mandi.
"jelek kali kau, ce. Mandi dulu kau sana." astaga, hubungan antara jelek dan mandi apa? dan itu pun jelas-jelas aku sudah selesai mandi. Malahan nih ya orang yang menyuruh mandi tersebut ternyata belum mandi.
3. Dikira tukang parkir.
Nah, ini. Pasti sering terjadi pada mereka yang memiliki wajah jelek. Sering terjadi ketika ke toko, minimarket, atau tak jarang juga di pasar.
Terkadang, malas aja ikut teman atau orang tua masuk belaja di minimarket. Wajar sih, kalau di pasar beda lagi. Kalau ke minimarket kan palingan hanya butuh waktu sebentar dan barang belanjaan yang sedikit. Beda lagi kalau ke pasar, pasti keliling, lihat sana lihat sini dan barang bawaan biasanya banyak. Makanya kalau ke pasar aku selalu ikut masuk belanja. Kembali ke cerita nunggu di parkiran, ketika menunggu di parkiran, biasanya keluar tuh ibu-ibu nenteng barang di plastik hitam, pakai jaket atau tak jarang jaketnya terbalik, pakai helm, membuka dompet yang panjang, nah, biasanya nih ibu-ibu tersebut nahan dompet atau barang belanjaan di antara tempelan dagu dan dada padahal kan tuh barang belanjaan bisa diturunin dulu. Lalu ibu tersebut hendak memberi uang pecahan kertas Rp. 2000 atau koin.
"eh, engga-engga, bu. Bukan aku yang jaga parkir." sembari menunjuk ke mas-mas berompi oren yang sedang mengatre mobil. Itu kalau ada tukang parkir, tak jarang pasti menerima itu uang jika tidak dilihat tukang parkir.
Oh iya sedikit tips buat kamu agar tidak dikira tukang parkir, yaitu fokus saja menatap ponsel, gak usah penasaran dengan orang-orang yang datang bahkan sampai melihat barang bawaannya. Entar ibu-ibu tersebut mengira bahwa kamu tukang parkir yang berpikiran bahwa ibu tersebut baru selesai belanja.
4. Jadi tukang foto.
Kenapa sering terjadi ketika kita foto teman hasilnya bagus, ketika teman foto kita fotonya kurang bagus?
Itu karena kita sudah terlatih
Tapi soal tukang foto emang benar kan, kalau kita-kita ini biasanya disuruh jadi tukang foto?
Kalau aku sendiri gak diajak foto, aku sih gak ada masalah. Tapi pernah gak sih kalian berpikir bagaimana perasaan teman-teman di luar sana?
Baca juga: dilema punya muka tua dikatain suami tante-tante
5. Dikira pelaku kejahatan atau maling.
Kalau terjadi pencurian atau kehilangan, semua orang pasti tertuju ke orang-orang kayak gini. Memang, orang-orang enggak langsung menuduh, tapi sorotan mata dan ekspresi cukup memberi penjelasan. Itu yang terlihat, beda lagi kalau yang di belakang kita, pastilah mereka sedang bergunjing.
Dulu ini juga sering terjadi ke aku, ketika aku kerja, barang yang hilang terus ditanyain ke aku. Eh ternyata dia lupa meletakkan barang tersebut atau lupa menyimpan barang yang mana pada akhirnya ditemukan oleh salah seorang teman.
Entah idealis atau apa, uang hasil dari kerja yang tidak aku sukai, entah kenapa aku seperti tidak ada gairah untuk menyimpan atau membelanjakan nya. Jengankan menyimpan, melakukan hal yang tidak membuat ku senang atau merasa hidup aku malas mengerjakannya.
6. Ketika pdkt dan punya pacar.
Dan ketika kita sedang mendekati seseorang, pasti bakal banyak mulut yang berkata "sadar diri kau, kampret." atau didukung tapi dengan nada atau ekspresi kurang senang. Dan bagi mereka yang sudah memiliki pacar, si laki-laki pati akan diledekin memakai pelet, dan di pihak perempuan itu sendiri mendapat ocehan seperti "ih, kok kamu mau sih dengan dia?"
7. Dikatain ganteng.
Ini biasanya candaan meninggikan seseorang untuk direndahkan.
8. Dikatain gak mirip dengan saudara.
"eh, itu adek kamu?"
"iya."
"kok gak ada mirip-miripnya sama sekali?"
Untuk orang di luar sana yang sering berkata demikian, itu kami pasti ada kemiripan walaupun hanya sedikit, dan pastinya juga mungkin dia lebih mirip bapak dan aku lebih mirip ibu. Jadi itu lah penjelasannya, eh dasar goblok!
9. Sering dikira pemakai.
" ih, kamu makai, ya?"
"jujur kamu, kamu makai kan?"
"Gak percaya aku kau gak pernah makai. Kau pernah ngisap lem kan?"
10. Jadi objek...
Aku harap kamu tau apa yang aku pikirkan.
Tulisan kecil:
Artikel kali ini hanya untuk hiburan dalam bentuk keresahanku yang dipublikasikan bukan untuk ditujukan untuk menyindir atau menyangkut pautkan siapa pun. Jika ada yag keberatan atau kurang setuju dengan artikel kali ini, silakan email atau DM.
Salam.
Demikian artikel kali ini membahas muka jelek.
Akhir kata ku ucapkan Ciluk Bye-Bye!